Pages

Saturday, September 29, 2012

Detik..

Detik,,
Kau yang menyeret langkah kehidupan,,
Memaksa bertemu segalanya,,
Mengajarkan banyak hal,,
Terbang bersama mimpi,,
Menyelam kedasar kerinduan,,

Detik,,
Kau yang menghadirkan luka,,
Engkau pula yang mengobatinya,,
Kau menghidupkan ribuan tanda tanya dalam setiap langkah,,
Engkau jualah yang membunuhnya dalam sisa pijakan,,
Dan kami..??
Apkah kami mengerti..??
Ah,, kau tak perduli..??

Detik,,
Kau tak pernah lelah menelan usiaku,,
Semakin kau memakannya semakin itu pula aku tumbuh,,
Mengambil jatah nafasku perlahan,,
Memperpendek jarak dengan kepastian janji,,
Tak ada satupun yang dapat menghentikanmu,,
Bahkan sampai namaku tak pernah disebut lagi,,

Detik,,
Kau membangun istana kenangan bagi semua,,
Membukakan pintu untuk setiap mereka yang ingin berkunjung,,
Kau membuat oase kerinduan untuk siapa saja,,
Menyegarkan sekaligus menyesakkan untuk sebagian mereka,,
Kau meniupkan angin tuk menerbangkan layang layang mimpi,,
Menggenggamkan benang ketangan kami yang kadang kami lepaskan,,
Kau menyalakan api prasangka, mempersiapkannya tuk semua titik kehancuran,,
Yang senantiasa berkobar gagah untuk jiwa kering dari air kesyukuran,,
Ah,, selalu ada,,
Kau selalu penuh kejutan,,

Detik,,
Tak kah kau mendengar celoteh orang bodoh ini..??
Ku tahu kau tak perduli,,
Bahkan kau tak pernah menolehku, saat batin ini menjerit histeris ingin menghentikanmu,,
Percuma,,!

Akhirnya kita sadar, segala yang ada disini tidaklah abadi, mereka yang terus menjerit akan kerinduan hidup yang lebih membahagiakan, bersyukur adalah jalan indah yang Tuhan tawarkan, menghadirkan sesuatu yang lebih bermakna, terus berbuat dan menjadi mereka yang layak, janji masa depan menantimu, bersama benang layang layang impian yang harus selalu kau genggam, karena detik tak akan menantimu walau sesaat, dia tanpa henti mencerna usiamu, menjadikanmu lebih bijaksana jikalau kau mengerti kehadirannya tuk menyadarkanmu dari sorak sorai tanda tanya hidupmu, hingga kita tahu, betapa segala sesuatu ada ketetapannya, ketetapan yang tak terlihat namun jelas terasa seperti udara, dan itu sudah lebih dari cukup untuk kita syukuri.

Dan Maha Besar Allah patutlah setiap kita mentadabburi QS Al-Ashr 1-3 وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (3)

”Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholih dan saling menasihati supaya menaati kebenaran dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran” (QS. Al ‘Ashr).

No comments: